watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

Cerita Sexs
Pengantin Baru

Malam ini merupakan malam pertama D & L
sebagai suami istri. Di kamar, D & L mengganti
pakaiannya dengan piyama tidur yang nyaman
dan santai dipakainya. Begitu rebah ke ranjang,
keduanya langsung saling berpagut. Saat itu
Danny merasakan adanya hal yang aneh pada
dirinya. Sepertinya jantungnya berdegup lebih
cepat dan lebih keras. Semangat libidonya
menjadi sangat menyala-nyala. Nafsu birahinya
menjadi demikian membara. Malam itu mata
Danny yang nampak menjadi merah seakan
terbakar menyaksikan Lia istrinya yang teramat
sangat seksi. Saat menyaksikan pengantinnya
tergolek di ranjang, dia ingin secepatnya
menggagahinya. Menyetubuhinya.
Kemudian dengan serta merta tanpa
menunjukkan kelembutan atau sentuhan-
sentuhan awal, bahkan dengan cara agak kasar,
dilucutinya pakaian tidur istrinya Lia, kemudian
juga pakaiannya sendiri. Perasaan yang
menggebu-gebu ini ternyata juga melanda Lia
sendiri. Saat Danny melucuti pakaiannya, dengan
desahan yang keras Lia juga menunjukkan
ketidaksabarannya. Diraihnya tonjolan besar
pada selangkangan Danny yang nampak
menggunung. Sebelum sempat Danny
menelanjangi dirinya sendiri, di betotnya kontol
Danny dari sarangnya. Langsung di kulumnya.
Mereka, para pengantin ini nampak dikuasai
nafsu birahi yang sudah tidak dapat mereka
kendalikan sendiri. Mereka saling merangsek,
saling mencengkeram dan meremas, saling
menjilat dan menyedoti, saling melampiaskan
dendam birahinya. Suasana riuh rendah oleh
desah dan rintih pasangan ini sungguh sangat
erotis bagi siapapun yang mendengarnya.
Mungkinkah hal itu disebabkan oleh suasana
romantis villa mewah ini?. Suasana romantis
yang memilik kekuatan untuk mendongkrak
libido mereka dengan tajam sehingga nafsu
birahi mereka sepertinya begitu terbakar.
Nampak Lia yang telah telanjang bulat
menunjukkan buah dadanya yang sangat ranum
mengencang. Putingnya yang memerah
mencuat keras tegak di bukit ranum kencang itu,
seakan menanti siapapun yang bersedia
mengulum dan menyedotinya. Sementara itu
kontol Danny demikian pula. Darahnya telah
penuh terpompa pada urat-urat batangnya.
kontol Danny ngaceng dengan keras sekali. Urat-
uratnya bertonjolan di sekeliling batang itu.
Kepalanya yang cukup besar berkilatan yang
disebabkan darahnya menekan keluar hingga
membuat kulitnya tegang dan mengkilat. kontol
itu terus mengaduk-aduk wilayah selangkangan
istrinya. Dia mencari lubang vagina Lia yang juga
sudah merekah kehausan menunggu kontol
Danny untuk menembusnya.
Pagutan, ciuman, gigitan yang disertai erangan,
desahan dan rintihan dari Danny dan Lia saling
bersambut. Keduanya benar-benar tenggelam
dalam nafsu birahi yang sangat tinggi.
?Ayyooo Dannyyy, masukkan kontolmuuuu..
ayyooo Dann…?.
?Mana memekmu sayangggg… Kontolku sudah
tidak dapat tahan nihhh. ingin secepatnya
memasuki lubang surganmuuuu… LIAAAAAA!
Tak pelak lagi, dengan penuh ketidak sabaran,
mereka, Danny dan Lia ini sepertinya telah
dirasuki kegilaan birahi. Mereka nyaris seperti
hewan, yang melampiaskan nafsunya
berdasarkan naluri hewaniahnya. Berbagai
obsesi seksual yang sesungguhnya bersifat
sangat pribadi dan tersimpan dalam-dalam di
sanubari masing-masing, tidak dapat
tersembunyikan lagi tumpah di malam pertama
bulan madu mereka di Villa Forest Green yang
sangat romantis ini.
Ujung kontol Danny sudah tepat di bibir lubang
vagina Lia ketika tiba-tiba dengan sangat
mengejutkan terdengar pintu kamar digedor-
gedor dengan sangat kasar dan keras.
?Haaiiiii, yang di dalam kamarrr! Bukaa! Buka
pintunyaa! Atau aku yang akan buka dengan
paksa! Ayyyooooo bukkaa!?.
Amukan birahi seksual D & L yang sedang
memuncak langsung runtuh. Dengan geragapan
mereka langsung diserang kecemasan dan
ketakutan hebat. Mereka sama sekali tidak pernah
memperhitungkan adanya kemungkinan seperti
ini. Di villa mewah yang sejuk dan penuh kesan
tenang dan aman ini sama sekali tidak
menyiratkan kemungkinan-kemungkinan seperti
ini. Danny langsung mendekap istrinya yang
nampak langsung gagap histeris penuh
ketakutan.
Kemudian menyusul gedoran lagi dan gedoran
yang semakin kasar lagi. Dengan gemetar dan
ketakutan yang hebat kedua pengantin pria dan
wanita itu serta merta menarik selimut seakan
dapat bersembunyi sambil menutupi
ketelanjangannya.
Dan akhirnya terdengar tendangan-tendangan
yang sangat kuat. Pintu kamar tidur itu jebol.
Daun pintunya terbanting ke lantai dengan
mengeluarkan suara yang sangat keras. Danny
dan Lia menggigil. Mata mereka terpaku tajam ke
arah lubang pintu yang telah jebol tebuka itu.
Mereka melihat ada 2 orang bertopeng setengah
telanjang kecuali cawat-cawat mereka yang
menutupi aurat mengayun-ayunkan kapak di
tangannya. D & L semakin ketakutan, menggigil
gemetar. Kedua orang itu menutupi kepalanya
dengan semacam rajutan kaos gelap, persis
seperti yang terjadi di film-film kriminal atau
peristiwa-peristiwa teror di TV. Yang nampak
hanya mata mereka yang beringas dan suara
mereka yang terdengar keras, kasar dan brutal.
?Ho, ho, ho, ha, ha, ha…, rupanya sepasang
pengantin cantik dan tampan ini sedang
bercumbu… uhhhh… Uhhh nikmatnya nihhh…?.
Kemudian salah satu dari mereka mendekat ke
ranjang. Dengan kekuatan tangannya dia
renggut selimut yang menutupi Danny dan Lia.
Dengan sekali renggut selimut itu langsung
terbuka dan tampaklah Danny dan Lia yang bugil
saling berpelukan histeris. Langsung
dilemparkannya selimut itu ke lantai.
?Ampuuunnnnnnn Paakk… Jangan diapa-apakan
kamiii… ampunnnn.. a.. mpuunn …?, Lia
menangis dan gagap karena didera ketakutan
yang amat sangat.
Seolah-olah tidak mendengar suara-suara iba
tersebut, ketakutan maupun sikap protes dari
Danny dan Lia, kedua orang itu langsung
membuka kedoknya. Dan betapa terperanjatnya
Danny dan Lia ketika melihat siapa kedua
begundal itu.
Mereka adalah Tory dan Pedro yang sebelumnya
dianggap sangat santun dan menyenangkan
oleh pasangan D & L ini.
Tanpa dapat dicegah lagi Danny yang dalam
keadaan bugil langsung bangkit hendak
mengamuk dan melawan kedua orang itu. Tapi
dari penglihatan sepintas sudah jelas, Danny
bukanlah lawan mereka berdua. Tubuh Tory dan
Pedro yang kekar dan penuh otot bukan lawan
Danny. Dengan mudah dia dilumpuhkan,
tangan-tangan kuat Pedro meringkusnya
kemudian kedua tangan dan kaki Danny diikat
dan tubuhnya dibiarkan tergeletak di lantai.
Mereka tidak mengacuhkan segala protes,
hujatan dan caci maki Danny. Dengan tertawa
penuh kemenangan mereka merasa puas
dengan lancarnya perbuatan keji mereka.
Selanjutnya Tory dan Pedro lebih tertarik untuk
memusatkan perhatian pada pengantinnya yang
cantik, yang juga bugil dan tanpa daya tergolek
di ranjangnya. Permohonan ampun dan
tangisan ketakutan penuh pilu dari bibir mungil
Lia sama sekali tidak menggetarkan hati para
begundal itu. Mungkin hati mereka memang
telah mereka buang jauh-jauh.
Tangan-tangan Tory dan Pedro tidak sabar lagi
untuk menjamah tubuh cantik mulus Lia itu. Tapi
saat Pedro mendekat untuk meraih pahanya,
tanpa dia duga kaki Lia menendang matanya.
Gelagapan dan kepedihan pada matanya
membuat Pedro terduduk sambil menutup
mukanya. Melihat hal itu dengan sigap Tory
langsung merangkul Lia. Pengantin yang
berontak dan berteriak-teriak histeris ketakutan
itu ditindihnya. Tubuh putih mulus telanjang itu
dipeluk dan diringkusnya tanpa banyak kesulitan,
bahkan nampaknya Tory ini sangat menikmati
apa yang harus dia lakukan. Tangan kanan Lia
direnggutnya. Dia keluarkan tali dari kantongnya.
Tangan itu diikatnya kuat-kuat ke tiang bagian
atas ranjang itu. Dan tangan kirinya kembali
direnggut untuk diikatkan ke tiang ranjang di
bagian sebelah atas yang lain.
Tentu saja Lia yang dilanda ketakutan yang amat
sangat langsung berontak dan meronta seperti
kuda betina yang liar. Kaki-kakinya menendang-
nendang apa saja yang ada di dekatnya. Tapi
semua perlawanan itu hanya sia-sia. Kaki-kaki
itu, oleh Pedro yang sudah baik matanya
direnggut dan diikatkannya ke kaki ranjang
bagian bawah kanan dan kiri.
Peristiwa itu sungguh menjadi penampakkan
yang sangat erotis baginya. Lia, sang pengantin,
bidadari yang mulus, dewi berkulit kuning putih
tanpa cacat, perempuan jelita yang mengamuk
dengan liar, melawan dua begundal setengah
telanjang dengan tubuh hitamnya yang berkilat
karena keringatnya. Para begundal brutal itu
nampak kewalahan saat meringkus Lia.
Dengan cara merangkulkan tangan-tangannya
serta menekankan wajah-wajah mereka
sekenanya pada tubuh yang sangat merangsang
birahi milik si jelita, Tory dan Pedro memerlukan
kerja keras sambil menikmati sensual tubuh Lia.
Akhirnya sang korban yang jelita itu benar-benar
tak berdaya. Dan kini, kaki dan tangan Lia telah
terikat kuat-kuat pada ranjang pengantinnya. Dan
untuk keberhasilannya, para pendatang brutal itu
langsung disuguhi pemandangan yang sangat
spektakuler, merangsang dan erotis sekali.
Tangan Lia yang terikat ke bagian atas kanan dan
kiri ranjang membuat ketiaknya yang indah
nampak terbuka.
‘Uuhhh… Akan kubenamkan hidungku ke
lembah ketiakmu yang indah itu.. lidahku, bibirku
akan menjilati dan menyedotmu Liaaa…’, begitu
begitu pikir begundal-begundal tersebut.
Dan paha Lia yang kini telah mengangkang
terbuka, memamerkan memeknya yang ranum
menggunung yang langsung mendongkrak
nafsu birahi kedua serigala lapar dan brutal itu.
Keduanya tercekat menyaksikan dengan penuh
takjub kemaluan Lia yang ditutupi bulu-bulu tipis
merekah yang seakan menunggu jamahan
tangan-tangan kasar mereka atau jilatan lidah
dan sedotan bibir tebal mereka atau bahkan
tusukan kontol-kontol kedua begundal brutal itu.
Tak tahan menyaksikan tindakan brutal yang
dilakukan Pedro dan Tory pada istrinya, Danny
berteriak-teriak dengan harapan ada orang lain
yang mendengarkannya di tengah hutan sepi itu.
Ulah itu hanya jadi tertawaan para begundal.
Tory menyuruh Pedro untuk menyumpal mulut
Danny dan menyeretnya ke kamar sebelah.
Pedro langsung bertelanjang melepas cawatnya
sendiri yang dekil dan pesing untuk di
sumpalkan pada mulut Danny. Tentu saja Danny
jadi gelagapan panik menerima perlakuan kotor
Pedro itu. Tetapi mana dapat ia melawan dengan
kaki dan tangannya yang masih terikat erat-erat.
Dan Tory juga langsung bertelanjang melepas
cawatnya. Dia sumpalkan cawatnya yang sama
dekilnya ke mulut Lia yang langsung
berkelojotan karena jijik dan ingin muntah. Tetapi
sia-sia pula. Dan akhirnya tanpa daya pasangan
D & L ini menjadi tawanan Pedro dan Tory. Dan
tanpa terhindarkan, Danny maupun Lia
dihadapkan pada pemandangan yang selama ini
dianggapnya sangat tabu. Kedua orang ini
menyaksikan kontol lelaki lain, kontol Pedro dan
Tory yang telah ngaceng berat. kontol-kontol
mereka yang nampak tegak dan kaku itu
sungguh luar biasa. Mengingatkan pada pisang
tanduk di sepanjang jalan Bogor. Besar dan
panjangnya tak kurang dari 20 cm dengan garis
tengah sekitar 4,5 cm.
Bagi seorang wanita semacam Lia, kontol
sebesar itu membuat khayalannya langsung
melayang. Lia membayangkan bagaimana rasa
pedih dan sakitnya apabila kontol itu dipaksakan
menembus memeknya yang masih perawan.
Akankah hal itu akan terjadi pada dirinya yang
hingga kini bahkan suaminya pun belum pernah
benar-benar menjamah memeknya itu? Akankah
Pedro dan Tory mendahului Danny sebagai
pemilik yang sah atas vaginanya secara
bergiliran memaksakan kontol-kontol mereka itu
menembus memeknya? Lia sangat takut dan
merasa ngeri dengan pikirannya yang
mengkhayal sejauh itu. Dia menggigil kemudian
menutup matanya.
Sementara itu bagi Danny, melihat Pedro dan
Tory yang memiliki kontol sebesar dan
sepanjang itu rasa percaya dirinya langsung
runtuh. Dia bayangkan apabila istrinya sempat
mereka paksa untuk menerima kontol mereka,
dan pada akhirnya Lia mendapatkan kenikmatan
serta kepuasan dengan kontol-kontol sebesar itu,
dapat dipastikan dia tidak mungkin mampu
mengungguli Pedro maupun Tory. Dan di
belakang hari dapat dipastikan Lia tidak akan
pernah puas berhubungan seks dengan dirinya.
Lia akan dengan sebelah mata saja melayani dia
sebagai suaminya.
Danny sangat terpukul. Membayangkan istrinya
Lia mendesah serta merintih mendapatkan
kenikmatan birahi dari Tory dan Pedro. Hatinya
langsung ciut.
?Yo, ambil minuman itu lagi. Kita buat mereka
lebih galak lagi?, terdengar Tory menyuruh
Pedro.
Kata-kata Tory itu menjadi pikiran Danny
maupun Lia. Minuman apa itu? Bikin galak lagi?
Apakah hal itu yang membuat mereka demikian
panas birahinya saat memasuki peraduan setelah
makan malam tadi? Mungkinkah Pedro dan Tory
memasukkan obat perangsang seks pada makan
malam mereka tadi?
Tak lama kemudian Pedro balik dengan sebotol
cairan berwarna kuning bening. Pertama-tama
pada Danny. Tangan Tory memegangi kepala
dan membuka sumpal mulut Danny yang
langsung panik ketakutan. Kemudian Pedro
menjejalkan mulut botol ke mulut Danny dan
memaksakan untuk minum. Ketika Danny
berusaha menolak dengan cara memalingkan
wajahnya, Tory memeganginya dan membekap
hidungnya. Karena tersedak Danny terpaksa
menelan cairan dari botol itu. Dia merasakan asin
dan pesing. Jangan-jangan air kencing mereka
ini. Dengan cara yang sama cairan itu juga
dijejalkan pula pada mulut Lia.
?Nahhhh, bapak dan ibu, jangan khawatir… Itu
adalah minuman demi kesehatan pak Danny
yang tampan dan bu Lia yang jelita…, sebentar
lagi bapak dan ibu pasti akan semakin segar, ha,
ha, ha…?.
Beberapa saat kemudian, pasangan D & L
merasakan dunia seakan berputar-putar.
Pandangan matanya mengabur. Jantungnya
berdegup lebih kencang. Lia merasakan
darahnya memanas. Dan gambaran kontol-
kontol Pedro serta Tory yang luar biasa itu
mendekat.
Dia merasakan seakan-akan ujung-ujung kontol
mereka menyentuh gerbang bibir vaginanya. Dia
merasakan rangsangan birahi yang hebat,
seperti halnya saat kontol Danny suaminya
menyentuh vaginanya. Sementara itu Danny
juga merasakan darahnya yang memanas.
Nafsu birahinya meledak-ledak. Ingin rasanya
menjilati selangkangan Lia istrinya yang saat ini
terbuka memamerkan nonoknya di atas ranjang
pengantinnya. Ingin rasanya dapat secepatnya
terbebas dari para begundal itu untuk kemudian
melanjutkan apa yang tadi telah hampir
dilakukannya, kontolnya menembus memek
istrinya.
?Lemparkan Danny ke kamar sebelah?.
Si Pedro kembali melaksanakan perintah Tory.
Dengan mulutnya yang kembali tersumpal
cawat Pedro dan perasaannya yang mabuk dan
ingin muntah akibat minuman yang dijejalkan
tadi, Danny diseret ke kamar sebelah. Kemudian
pintunya dikunci. Danny sangat penasaran, kesal
dan marah. Semula dia berharap dapat tetap
sekamar dengan istrinya. Setidak-tidaknya
matanya masih dapat menikmati tubuh bugil
istrinya yang terikat di ranjang, sehingga ledakan
birahinya yang kini melanda nafsunya dapat
sedikit tersalurkan.
Di lain pihak Lia yang ditinggalkan suaminya tak
dapat menghindarkan pandangannya pada
kontol Pedro dan Tory yang nampak sedemikian
besar dan panjangnya. Batang kontol-kontol
yang dikelilingi urat-urat itu semakin nampak
perkasa. Kepala helmnya yang yang tumpul
membulat berkilatan kena cahaya lampu kamar.
Lia sendiri belum pernah menyaksikan secara
langsung kontol lelaki dewasa seperti yang
dilihatnya sekarang ini. Dia hanya ingat bahwa
pernah melihat kontol-kontol sebesar itu dari
VCD porno yang disaksikan ramai-ramai
bersama teman-temannya pada saat jam
istirahat di kantor.
Sewaktu vaginanya siap ditembus kontol Danny
dia hanya merasakan ujung kontol yang hangat
merangsang bibir-bibir vaginanya. Dia ingat
betapa nikmatnya saat birahinya menjadi
demikian memuncak yang disebabkan ujung
kontol Danny itu. Dia merasakan keinginannya
yang sangat kuat agar Danny secepatnya
menembus kemaluannya. Bibir vaginanya
sangat kehausan untuk melahap batang kontol
Danny.
Tapi kini Danny tidak lagi berada di kamar ini.
Yang nampak kini adalah Pedro dan Tory yang
sama-sama telah berbugil ria. Dan kontol-kontol
mereka itu, kenapa mata Lia dibuatnya sangat
terpesona? kontol-kontol itu tegak ngaceng
dengan kokoh dan tegarnya.
Lia berpikir akankah mereka juga akan seperti
Danny? Menempelkan atau menusukkan kontol-
kontol yang luar biasa itu ke bibir vaginanya?
Akankah dia akan membiarkan dan menerima
kehadiran kontol-kontol yang bukan milik
suaminya itu? Akankah dia mampu menerima
serangan badai nafsu serigala para brutal itu?
Dari celah matanya yang basah karena air mata,
Lia melirik ke kontol para brutal tersebut.
Tiba-tiba perasaan seperti yang terjadi pada saat
bersama Danny memasuki kamar usai makan
malam tadi melintas. Rasa ingin, ingin, ingin,
ingin, keinginan yang kuat, keinginan yang
meledak-ledak, ingin Danny melanjutkan tusukan
kontolnya ke lubang kemaluannya, melanjutkan
kenikmatan birahi yang mulai memuncak.
Mungkinkah itu? Bagaimana mungkin?
Yang nampak jelas siap melakukan itu justru
Tory dan Pedro yang telah telanjang bulat
dengan kontol-kontol keras besar panjang
mereka itu. Mereka sangat siap dan sangat
mungkin memperkosanya. Ooohh…, alangkah
ngerinyaaa…
Lia berusaha menepis perasaan yang sangat
menakutkan itu. Dipalingkan wajahnya dari
kontol-kontol itu. Sungguh ngeri
membayangkan kontol sebesar dan sepanjang
milik para brutal itu menembus memeknya.
Apabila hal itu terjadi pasti akan merobek-robek
vaginanya.
Tetapi darah dan jantung ini? Mengapa darah dan
jantung Lia terus berdegup kencang sejak makan
malam tadi seakan ada yang terus
merangsangnya. Dan kini bahkan semakin
kencang serta kuat memacu darahnya, setelah
Tory dan Pedro mencekoki cairan kuning bening
tadi. Apakah itu obat perangsang seksual yang
membuat dirinya tidak dapat melepaskan
pandangannya atau memalingkan wajahnya dari
kontol-kontol Pedro dan Tory itu? Ah, sangat
mungkin…! Bukankah Pedro dan Tory nampak
jelas telah mempersiapkan semua rencana
jahatnya ini. Topeng itu, kampak itu, gedoran di
pintu itu. Semua merupakan bagian rencana
jahatnya. Dengan memberikan obat perangsang
birahi seksual, korbannya akan cepat takluk dan
mengikuti kemauan bejat seksualnya. Korbannya
akan patuh untuk menjadi budak seksualnya.

Lia akan cepat menyerah dan sangat kehausan
untuk secepatnya menikmati kontol-kontol para
pejantan itu. Ahhh…, degup jantung ini…, kenapa
jadi sulit sekali, membuang keinginannya untuk
tidak kembali melirik kontol-kontol pejantan itu.
‘Oohh.., jangannnn… jangannnn…!’
Lia memejamkan matanya untuk menghapus
semua lintasan pikirannya, wajahnya memucat,
kemudian memerah, kemudian kembali
memucat, kembali memerah. Bayangan akan
kontol-kontol besar itu jadi berbalik sangat
menggairahkannya.
Perasaan ngeri, takut, cemas tetapi tidak
sepenuhnya ingin benar-benar menghindar, rasa
birahi yang terus mengejarnyaa, dirasuki dengan
penuh kebimbangan dan keraguan, semuanya
serba bercampur aduk. Lia dilanda kebingungan
yang amat sangat. Khayalan-khayalan liarnya
yang terus memburu tidak dapat dilenyapkan
dari kepalanya. Detak dan degup jantungnya
juga tak dapat dikendalikannya.
‘Akankah…, Ohhh…, ampuni aku Danny…,
Dannyyyyyyy…, ampuni akuuuu…, aku tidak
mampu mengambil keputusan…, tolongggg…,
aku membutuhkan kk… kkaamuuu… uuuu..
uuuhhhh…’.
Dan memang, keputusan akhirnya bukanlah di
tangan Lia.
Begitu terlempar ke kamar buangannya,
pertama-tama yang dicari Danny adalah lubang.
Lubang atau celah di dinding, dimana dia dapat
mengintip istrinya yang telanjang. Pengaruh
minuman yang dijejalkan Pedro dan Tory tadi
membuat libido Danny terangsang dengan
hebat, saat ini yang diperlukan Danny adalah
dapat mengintip istrinya telanjang, dia ingin
melakukan mastubasi.
Ternyata dia dapatkan, kamar villa yang
seluruhnya dibuat dari kayu dan balok itu
memberikan celah di antara dua baloknya. Celah
itu cukup longgar. Danny serta merta beringsut
ke celah itu. Tetapi ternyata celah itu terlampau
tinggi di atas kepala Danny. Dengan ikatan tali
pada tangan dan kakinya Danny kesulitan untuk
berdiri maupun sekedar jongkok. Sementara
celah itu dapat dia raih setidak-tidaknya dengan
berjongkok. Dia mengamati sekeliling kamar itu.
Dari kamar sebelah terdengar suara riuh.
Terdengar ‘hah, huh, hah, huh…’, suara istrinya
yang mulutnya terbungkam celana dalam dekil
milik Tory. Danny jadi panik, dia memastikan
sesuatu telah terjadi pada istrinya. Dia gulingkan
tubuhnya ke sebuah kotak kayu di pojok kamar
itu. Dia coba menendang kotak itu dengan kaki
terikat agar dapat didekatkan ke dinding. Berhasil.
Danny kembali berguling. Memerlukan
perjuangan cukup panjang untuk dapat
memanjat kotak itu dengan kaki dan tangan
yang terikat.
Sementara itu suara istrinya sudah terdengar
berbeda, dalam waktu singkat suara itu telah
berubah menjadi desahan dan rintihan,
disamping juga terdengar suara Tory atau Pedro
atau kedua-duanya. Mereka terdengar berbicara
dalam bahasa daerah mereka yang Danny sama
sekali tidak memahami artinya, tetapi Danny
memastikan mereka sedang melakukan sesuatu
hal yang tidak senonoh pada Lia istrinya yang
kini terikat dan telanjang bulat di depan mereka.
Akhirnya setelah berjuang keras untuk
memanjat kotak kayu itu, dalam keadaan terikat
tangan dan kakinya mata Danny kini dapat
menyaksikan Tory sedang memeluk dan
menciumi kedua payudara istrinya. Dan Pedro
dari arah lain sedang memeluk paha Lia serta
wajahnya tenggelam dalam selangkangannya.
Nampak kepala Pedro naik turun menjilati arah
kemaluan Lia. Seketika itu juga seolah-olah ada
sejuta petir menghantam kesadaran Danny. Dia
langsung terjungkal ke lantai. Danny kehilangan
kesadarannya. Tetapi hanya sesaat, dalam
keadaan terkapar di lantai nampak kelopak mata
Danny yang lelah pelan-pelan terbuka. dan
kemudian dengan cepat dia bangkit dan kembali
berusaha merangkak ke kotak itu untuk
mengintip celah di dinding itu.
Bermenit-menit dia lalui untuk mampu kembali
pada posisi dimana dia dapat mengintip kamar
istrinya yang saat ini sedang digarap oleh Tory
dan Pedro. Suara erangan yang telah berganti
menjadi suara desahan dan rintihan istrinya
terus terdengar, juga pembicaraan antara Tory
dan Pedro yang tidak diketahui maknanya oleh
Danny terdengar semakin cepat bersahut-
sahutan.
Sementara itu telah terjadi hal yang aneh pada
diri Danny, mungkin pengaruh dari makanan
dan minuman yang dicekokkan oleh para
begundal itu ke mulutnya atau setelah
menyaksikan istrinya dikerjai secara brutal oleh
dua begundal itu sehingga membuatnya
terjungkal ke lantai, atau mungkin juga
campuran dari keduanya. Saat dia kembali
menaiki kotak itu, dorongan keinginannya sudah
berganti. Dia tidak lagi ingin mengintip untuk
melihat istrinya yang telanjang atau untuk
menyaksikan bagaimana istrinya dengan gigih
melawan kedua brutal itu.
Yang diinginkannya sekarang adalah
menyaksikan bagaimana kedua brutal itu yang
dengan kontol besar dan panjangnya dapat
memberikan kenikmatan erotik dan sensasional
kepada istrinya. Sekarang dia ingin menikmati
pemandangan bagaimana istrinya dientot oleh
para begundal itu. Danny kembali ngaceng berat.
Lebih sensasional daripada sebelumnya. Dia
ingin secepatnya menyalurkan syahwatnya. Dia
ingin melakukan masturbasi sambil menonton
istrinya dientot para berandal-berandal di kamar
sebelah itu.
Inikah yang disebut ?shock terapy?? Sebuah
peristiwa yang sangat luar biasa yang mampu
dengan seketika mengubah mental, selera, cara
pandang ataupun keyakinan seseorang. Yang
mampu mengubah Danny, dari ketakutan serta
kekhawatiran yang mencekam, menjadi sesuatu
yang justru dia harapkan untuk terjadi? Dari
yang awalnya berkeinginan untuk menolong
menjadi keinginan untuk ikut menikmati?
Dan itulah yang terjadi. Saat matanya kembali di
lubang ingintipan tersebut, kini dia menyaksikan
bahwa telah terjadi perkembangan. Nampak
sumpal pada mulut istrinya sudah dilepas,
walaupun pada tangan dan kakinya masih terikat
pada ranjang itu. Nampak istrinya menggeliat-
geliat tetapi tidak berteriak menolak. Yang
terdengar justru desahan dan rintihan dari mulut
Lia yang terdengar penuh kenikmatan, bahkan
mata Lia nampak memandang Tory dengan
kontolnya yang sangat besar, sedang
memompa kemaluannya.
Danny melihat bagaimana pinggul istrinya
sedemikian bergairahnya menjemput keluar
masuknya kontol Tory yang kelewat besar itu.
Adakah Lia juga telah diterkam obat perangsang
itu, sehingga membuatnya kini menyerah dalam
jarahan seksual para begundal itu?
‘Ah masa bodohlah, aku sendiri punya
kebutuhan pula, birahiku ooohhhhh,
menyaksikan istriku dientot para begundal itu’,
demikian pikir Danny.
Jarak lubang dengan posisi istrinya yang terikat
ini tidak lebih dari 1 meter di kamar yang relatif
sempit itu. Danny dapat dengan nyata
menyaksikan mengkilatnya batang kontol Tory
yang keluar masuk menembus memek Lia
istrinya. Tanpa dapat dicegah, air liur Danny
menetes saat melihat kontol Tory yang luar biasa
itu. Telinganya yang menangkap suara desahan
dan rintihan istrinya yang tidak lagi terbungkam
itu sebagai pertanda kenikmatan yang sedang
melanda istrinya. Danny tersenyum. Kontolnya
yang ngaceng dipepetkannya ke dinding. Pelan-
pelan digosok-gosokkannya. Duhh…,
nikmatnyaaaa…
Dari lubang ingintipan itu, Danny melihat Tory
semakin cepat memompa. Makin cepat, makin
cepat, cepat, cepat… Dan, ‘AACCHH…’, terdengar
teriakan Tory… Dan sperma Danny muncrat
berbarengan dengan air mani Tory yang
tumpah-ruah di kemaluan dan tubuh istrinya Lia.
Itulah kepuasan seksual pertama sejak
perkawinannya dengan Lia istrinya, pada hari-
hari yang seharusnya penuh bahagia, pada hari-
hari bulan madunya.
Kemudian Danny lemah terduduk. Tetapi tidak
lama. Dia mendengar kembali suara-suara
desahan dan rintihan dari kamar sebelah, Danny
kembali mengintip. Kini dia melihat Pedro
menindih tubuh istrinya. Dia melumat leher,
ketiak dan dada Lia. Sementara tangan kanannya
memegang kontolnya yang bukan main
indahnya di mata Danny kini, dan tangan kirinya
memeluk pinggul Lia untuk menempatkan
lubang kemaluannya persis di ujung kontolnya.
Dan yang menjadi sasaran birahi Danny
sekarang adalah menyaksikan istrinya Lia
menggeliat-geliatkan pinggulnya menahan
kenikmatan pada saat vaginanya melahap ujung
kontol Pedro. Tubuhnya dicekal oleh otot-otot
lengan Pedro. Dan vagina Lia dengan penuh
kepasrahan menerima tembusan dan tusukan
nikmat dari begundal brutal itu.

Mata Danny melotot melihat adegan-adegan itu.
Kontolnya kembali bangkit ngaceng. Obat
perangsang yang dicekokkan padanya membuat
kontolnya tidak dapat tidur. Dan kembali dinding
kamarnya menerima gosokan kontol Danny.
Dan keadaan Lia sendiri, tak terhindarkan lagi,
kebrutalan para begundal itu mulai menjadi, Lia
menyaksikan wajah Tory langsung tenggelam,
dia rasakan sedotan bibir tebal dan jilatan-jialatan
lidah kasarnya yang merambahi ketiak, leher,
dadanya…
Dia rasakan bagaimana bibir Tory mencaplok
kedua payudaranya. Lidahnya menari-nari pada
putingnya. Gigitan kecil tetapi terasa sangat kasar
membuat putingnya menjadi perih. Tetapi yang
dia rasakan sangat aneh adalah…, perasaan
ngeri, takut dan cemas itu, mengapa pupus,
ternyata pupus, mengapa yang hadir kini justru
rasa haus yang amat sangat. Dia diserang rasa
kehausan yang amat sangat. Ingin sekali dia
mendapatkan air untuk tenggorokannya. Ingin
sekali, ingin sekali. Dia sangat menantikan Tory
mengangkat celana pesingnya yang
membungkam mulutnya. Dia sangat
menantikan bibir tebal Tory melumat bibirnya.
Dia ingin sekali meminum ludah Tory langsung
dari mulutnya.
‘Oohhhh Toryi tolooong… akuuu hauss…, tolong
Toryii, tolongggg…’.
Dan kehausan itu semakin menjadi ketika
dilihatnya Pedro menyusul menenggelamkan
wajahnya ke selangkangannya. Lidah Pedro
yang juga kuat dan kasar itu langsung menjilat
seluruh bibir kemaluannya. Langsung membor
lubang vaginanya.
Untung saja Tory tahu…, Tory yang telah 55
tahun itu tahu reaksi perempuan yang kehausan
saat menerima jilatan, sedotan, sentuhan lidah
maupun bibir atau sodokan kontol. Dia tahu
bagaimana desakan birahi akan membuat
tenggorokannya mengering dan seorang
perempuan akan meminta agar secepatnya
dilumat bibirnya untuk dapat menyedot ludah
lelaki yang menyetubuhinya dan secepatnya
kemaluannya ditembus kontol besarnya.
Tory yang sangat berpengalaman itu serta merta
meraih celana dalamnya yang sejak tadi
disumpalkan pada mulut Lia. Kemudian secepat
kilat bibirnya melumat bibir sensual pengantin
cantik itu. Dan serta merta, Lia langsung
menyambutnya dengan penuh kelahapan
birahinya. Dia dengan histeris menyedot ludah
Tory. Bahkan dari bibirnya juga keluar bisikan-
bisikan kehausannya.
?Pak Toryi, ayyooo, Lia udah tidakk tahannn…,
ayyooo Pak Toryi…, Lia udah pengin kontol Pak
Tory ituu…, ayoooo Pak Toryiii …?.
Tory tahu bahwa Lia sedang dalam keadaan
tersiksa oleh deraan nafsu birahinya sendiri, dia
tolak Pedro dari keasyikannya melumati
kemaluan Lia, kemudian dirabanya kemaluan
indah itu. Cairan birahinya sudah membanjir.
Dan Tory dengan cepat mengambil posisi. Dia
kangkangkan selangkangan Lia, untuk kemudian
dia menempatkan kontolnya di antara
selangkangan Lia itu. Diarahkannya kontol itu
langsung ke lubang vagina Lia, yang telah sangat
kehausan menunggunya.
Karena Lia masih perawan, sejago-jagonya Tory
tetap saja segalanya masih harus diusahakan
dengan keras. kontol itu setiap kali meleset dari
targetnya. Mungkin licin. Beberapa kali Tory
merasa kontolnya sudah tepat berada di mulut
vagina Lia, meleset lagi. Dan saat berhasil
tembus, Lia berteriak kesakitan, dan Tory melihat
darah keperawanan Lia mengalir dari bibir
vaginanya. Selaput perawan Lia telah robek.
Kemaluan Lia sudah berhasil ditembus kontol
Tory. Kemudian Tory mulai memompa. Pelan…,
pelan…, pelan…, tetapi Lia sendiri yang sudah
sangat kegatalan ingin lebih cepat… Dan Tory
menurut untuk mempercepat…
Dari balik kamar, Danny ternyata ikut
menyaksikan saat-saat itu. Hingga dia saksikan
bagaimana Tory memuntahkan bermili-mililiter
air maninya ke dalam memek istrinya Lia itu.
Dan dalam kesempatan itu, Danny juga
menyalurkan birahinya hingga spermanya
menyemprot dinding tempatnya mengintip
istrinya menikmati genjotan Tory.
Sungguh suatu pengalaman yang sangat
dahsyat bagi perawan seperti Lia ini. Seumur-
umur baru kali inilah dia merasakan nikmatnya
senggama. Saat Tory melepas spermanya
tumpah di dalam vaginanya, Lia pun
mendapatkan orgasme pertamanya. kontol Tory
masih berada di dalam lubang vaginanya saat
Pedro datang. Dia menepuk punggung Tory,
mengisyaratkan meminta ‘jatah’nya.
Lia menatap kehadiran Pedro dengan pandangan
penuh gairah dan birahi. Orgasme yang baru
saja diraihnya bersama Tory belum
menghabiskan semangat libidonya. Kegatalan
birahi pada kemaluannya masih menuntut
gesekan batang-batang penuh kejantanan dari
para pecundang ini. Dan begitu Pedro datang
serta langsung menembakkan rudalnya pada
memek Lia, ditariknya tubuh Pedro. Dia ingin
Pedro ngentot nonoknya dengan bibir tebal
Pedro tetap melumat bibirnya. Dia ingin
menguras ludah dari mulut Pedro. Dia ingin
mendengarkan desah dan rintih Pedro yang
merasa kelimpungan oleh jepitan vaginanya
langsung di telinganya.
Dia ingin hidungnya mengendus seluruh
keringat yang keluar dari tubuh Pedro. Dia ingin
Pedro melumat ketiaknya, payudara dan
putingnya. Kini Lia telah menjadi kuda betina
yang binal. Dia tidak lagi memikirkan Danny. Dia
hanya ingin Danny bergabung dalam
kenikmatan bersama ini. Dia ingin Danny
menerima kenyataan dunia ini. Dia ingin Danny
untuk tetap setia dan menurut saja pada dewa-
dewa jantan yang begundal dan brutal ini. Lia
berkeyakinan kedua brandal begundal brutal ini
adalah dewa-dewa jantan yang membawa
sejuta kenikmatan. Danny harus patuh dan
tunduk pada mereka.
Sementara itu di kamar lain…
Danny kini menyadari bahwa Pedro dan Tory
telah memberikan kenikmatan tak terhingga pada
Lia istrinya. Dia berfikir sederhana, kalau kontol-
kontol Pedro dan Tory itu nikmat bagi Lia yang
dicintainya, tentunya akan nikmat pula bagi
Danny yang mencintainya khan? Suatu logika
yang sangat rasional. Kalau Lia meminum
dengan rasa segar ludah Pedro maupun Tory,
tentunya ludah itu juga akan menyegarkan bagi
Danny khan? Dan pada akhirnya semua bagian
tubuh Pedro maupun Tory mestinya nikmat dan
layak untuk dinikmati semuanya khan?
Kini ganti Danny yang diserang rasa haus…
Tiba-tiba terdengar kunci kamar itu dibuka oleh
seseorang. Nampak Pedro dan Tory masuk dan
memeriksa wajah Danny. Kemudian dia periksa
pula kontolnya. Mereka tersenyum. Kemudian
Pedro dan Tory memeriksa dinding di dekat
kotak kayu dimana Danny tadi mengintip.
Diamatinya dinding itu. Dan saat ditemukannya
sperma Danny yang masih meleleh pada
dinding, kembali Pedro dan Tory tersenyum
puas. Danny berharap sumpal mulutnya
dilepaskan seperti halnya Lia istrinya.
Tapi ternyata tidak. Kedua begundal itu kini
menyodorkan kontol mereka ke wajahnya.
‘Ooohh…, mereka hendak membuang air
kencingnya ke wajahku’, pikir Danny.
Danny menunggunya dengan perasaan penuh
birahi. Dia amati kontol Tory yang ujungnya
bulat seperti jamur merang. Lubang kencingnya
menganga lebar. Dan Ujung kontol Pedro
nampak agak belang. Kulupnya masih
membungkus, tanda bahwa dia belum ngaceng
sempurna.
Dan akhirnya, seerrr… dan seeerrrrr…, kencing
Tory dan Pedro langsung mengguyur wajah
Danny. Celana dalam Pedro itu ternyata
langsung menyerap cairan kuning itu. Di dalam
mulutnya, Danny merasakan hangat air kencing
mereka berdua. Dia berusaha menelannya
sebanyak mungkin. Inilah obat haus bagi Danny.
Sedemikian banyaknya kencing Pedro dan Tory
sehingga membuat Danny tampak seperti
mandi. Seluruh tubuhnya basah kuyup oleh air
kencing mereka. Bau pesing air kencing itu
seakan-akan menjadi bau sedap bagi Danny
yang sedang horny.
Setelah selesai, Pedro mengambil celana dalam
yang menyumpal pada mulut Danny. Danny
lega. Akhirnya rahangnya dapat beristirahat
setelah sekitar 4 jam menganga. Tetapi ternya
urusan masih belum selesai. Pedro
memerintahkan Danny untuk membuka
mulutnya lagi. Diperasnya air kencing Pedro dan
Tory yang terserap dalam celana dalam Pedro
itu ke mulut Danny. Dan tanpa disuruh lagi
Danny langsung menjilatinya.
Kemudian Tory berbicara.
?Kamu sekarang jadi budakku. Tahu?!?.
Danny seakan mendengar berita gembira. Dia
mengangguk angguk senang. Kemudian Pedro
menuntun menuju kamar dimana Lia masih
terikat di ranjangnya.
?Hai, pelayanku, budakku, anjingku… Bersihkan
nonok istrimu dari peju-peju (sperma) kami
yang tertinggal di dalamnya. Kamu sedot
dengan mulutmu sampai bersih. Cepat?.
Ternyata Tory dan Pedro ini benar-benar
seorang ahli kejiwaan yang hebat. Mereka pakar
sekali dalam hal mengubah, merusak dab
menghancurkan mental orang lain. Dan tampak
sekarang…, Danny telah tercuci otaknya menjadi
budak yang penurut dan kontol yang siap
menunggu perintah tuannya. Dia siap untuk
melakukan apapun, termasuk minum air kencing
mereka atau bahkan lebih dari itu. Tidak ada lagi
rasa tabu, jijik, jorok bagi para budak mereka.
Lia juga telah diubah sebagai budak seksnya.
Pasangan itu akhirnya kembali seperti halnya
yang diharapkan oleh para tamu dalam acara
pesta kemarin siang, ?Semoga Danny dan Lia
selalu saling melengkapi?. Dengan karakter baru
setelah melalui garapan Tory dan Pedro,
pasangan Danny dan Lia tetap saling melengkapi.
Setidak-tidaknya di depan para berandal brutal
itu.
Dan kini Danny merangkak di lantai menuju
tepian ranjang. Dia datangi nonok Lia yang
masih basah penuh sperma yang meleleh dari
lubang vaginanya. Danny harus membersihkan
dengan lidahnya. Dia dekatkan bibirnya menuju
vagina yang penuh lelehan sperma Pedro dan
Tory itu. Lidahnya menjilati dan bibirnya
langsung menyedotnya hingga nonok Lia
kembali kosong.
Sejak kehadiran Danny kembali ke kamarnya dan
kemudian menjilati kemaluannya dari sisa-sisa
sperma yang dibuang Tory dan Pedro ke dalam
vaginanya, Lia hanya dapat menyaksikan dengan
diam. Pandangannya pada Danny sudah
hambar. Bukannya karena Danny tidak dapat
menyelamatkan dia saat-saat menderita. Tetapi
Lia kini yakin bahwa Danny tidak mungkin dapat
memberikan kenikmatan ranjang macam Pedro
dan Tory. Danny tidak akan mampu
merangsang birahinya untuk meraih
orgasmenya. Dan di mata Lia kini, Danny
memang hanya pantas menjadi budak atau
kontol yang menjilati sperma buangan tuannya.
Semua yang dilakukan Danny sepenuhnya
berada dalam pengawasan Pedro dan Tory.
Mereka puas melihat Danny. Mereka juga puas
melihat Lia. Kini tali-tali mereka akan dilepaskan.
Pedro dan Tory yakin bahwa Danny dan Lia
sekarang bukan lagi Danny dan Lia pada 4 jam
yang lalu.
?Tadi saat kalian datang, kami sepenuhnya
melayani kalian. Sekarang kamu menjadi
pelayan-pelayan kami, menjadi budak-budak
kami, menjadi kontol-kontol yang setia pada
kami. Dengar, kami akan bermurah hati
melepaskan tali kalian. Agar kalian selalu siap
menjalankan perintah kami berdua?.
Kemudian tali-tali mereka dilepaskan. Tory
memerintahkan keduanya untuk mandi dan
berganti pakaian. Pedro dan Tory akan
menunggu mereka untuk makan malam di teras
kebun. Tempat itu sengaja dipilih karena malam
ini adalah malam purnama. Danny dan Lia akan
disuguhi pemandangan malam yang sangat
indah. Tory membisikkan kepada Danny dan Lia,
bahwa dia telah memasak makanan kesukaan
mereka. Sebelum meninggalkan pasangan itu,
Pedro dan Tory menyampaikan selamat malam
dengan sangat santun.


Adult | GO HOME | Exit
1/3684
U-ON

inc Powered by Xtgem.com